Pengertian Keterbelakangan Suatu Negara (Underdevelopment)

Istilah Keterbelakangan suatu negara (Underdevelopment) digunakan dalam berbagai cara, kerap kali “Undeveloped Countries” disamakan dengan “Under Developed Countries”. Tapi kedua istilah ini dengan mudah dapat dipisahkan.

Secara umum, keterbelakangan suatu negara adalah kondisi di mana negara tersebut mengalami kesulitan dalam mencapai tingkat kemajuan ekonomi, sosial, dan politik yang diharapkan. Keterbelakangan dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pemerintahan.

Pengertian Negara Underdevelopment

Sebuah underveloped Country adalah Negara yang tidak mempunyai prospek berkembang, sedangkan Under Developed Country merupakan Negara yang memiliki kemampuan untuk berkembang.

Yang termasuk undeveloped country adalah the antartic, the artic dan sebagian gurun sahara, sedangkan India, Pakistan, Uganda, Coulombia dlL, Tergolong under developed countries.

Ada beberapa istilah Under Developed Countries :

  1. Under Developed Country
  2. Pooer County 
  3. Less Developed Country 
  4. Development Country 
  5. Backward Country 
  6. The Third World

Agak sulit memberikan definisi yang tepat mengenai underdevelopment (Keterbelakangan).

ini dapat didefinisikan dengan berbagai cara yaitu: menurut segi kemiskinan, kekurangan pendidikan atau penyakit, menurut kejelekan distribusi dari pendapatan nasional, menurut ketidak beresan adminstrasi, maupun menurut kesemwarutan organisasi masyarakat, jadi terdapat tidak hanya satu definisi, tetapi pada dasarnya mempunyai maksud yang sama.

Yang dimaksud Under Developed Country adalah suatu Negara dimana struktur ekonominya belum berkembang sebagaimana yang diharapkan serta belum mampu memanfaatkan semua factor-faktor produksi yang dimilikinya untuk meningkatkan kemakmuran penduduk, sehingga penduduk Negara itu tetap dalam kemiskinan dan kemelaratan.

Baca Juga :   Teori Perilaku Konsumen

Pengertian Negara Terbelakang (Underdevelopment) Menurut para Ahli

Untuk itu kita akan mengemukakan beberapa definisi dari para ahli mengenai underdevelopment : 

1. Simon Kuznets

Menyarankan tiga definisi mengenai Under Developed Country(UDC).

  1. UDC. Adalah ketidak mampuan untuk mencapai penuh output ekonomi potensiil yang dapat dicapai dengan teknologi yang berlaku, kegagalan tersebut disebabkan karena penghalang-penghalang yang inherent dengan lembaga-lembaga social intern atau extern bagi suatu Negara. 
  2. UDC. Adalah keterbelakangan dalam tingkat dan sifat prestasi ekonomi dibandingkan dengan Negara-negara lain. Dalam artian ini UDC merupakan soal perbedaan tingkat kebanyakan Negara.
  3. UDC. Adalah ketidak mampuan untuk menyediakan tingkat kehidupan yang layak bagi sebagian besar penduduknya dengan akibat timbulnya kemiskinan dan kemelaratan.

2. Menurut Viner

UDC. Adalah Negara yang mempunyai prospek potensial yang baik untuk menggunakan lebih banyak tenaga kerja atau lebih banyak modal atau lebih banyak sumber alam yang tersedia atau semua dari factor produksi agar mengangkat peduduknya kepada tingkat kehidupan yang tinggi, maka unsure produksi itu dipakai untuk membantu sebagian besar penduduk untuk tidak mencapai tingkat kehidupan yang lebih rendah. 

3. Ragnar Nurkse

UDC. Adalah suatu Negara yang sedang membangun bilamana dibandingkan dengan Negara-negara yang ekonominya lebih maju dan Negara demikian punya sedikit modal dibandingkan dengan jumlah penduduk dan sumber-sumber alamiahnya. 

4. Prof. Harvey Leibenstain

UDC. Adalah suatu Negara dimana sumber-sumber ekonomi penduduk, teknologi dan sebagainya dapat berubah, tetapi pendapatan perkapita agak stabil dan berada pada tingkat subsustensi.

Faktor-faktor Penyebab Keterbelakangan Suatu Negara

Keterbelakangan suatu negara dapat disebabkan oleh beberapa faktor utama, antara lain:

  1. Kurangnya Sumber Daya Alam:
    • Negara dengan sumber daya alam yang terbatas atau distribusi yang tidak merata cenderung mengalami keterbelakangan ekonomi.
  2. Konflik Politik dan Ketidakstabilan:
    • Ketidakstabilan politik dan konflik internal dapat menghambat perkembangan ekonomi dan sosial.
  3. Rendahnya Tingkat Pendidikan:
    • Pendidikan yang tidak diutamakan menyebabkan masyarakat kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk pembangunan.
    • Akibatnya, peluang menciptakan lapangan kerja berkualitas dan inovasi menjadi terbatas.
  4. Kurangnya Akses terhadap Layanan Kesehatan:
    • Akses yang tidak memadai terhadap fasilitas kesehatan meningkatkan angka kematian bayi dan menurunkan harapan hidup, yang berpengaruh pada produktivitas masyarakat.
  5. Infrastruktur yang Buruk:
    • Ketika infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan listrik tidak memadai, proses produksi dan distribusi barang serta jasa terhambat.
    • Hal ini berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.
  6. Kebijakan Pemerintah yang Tidak Efektif dan Korupsi:
    • Kebijakan yang tidak mendukung pembangunan serta korupsi memperparah kondisi keterbelakangan.
  7. Kurangnya Akses ke Pasar Global:
    • Negara yang tidak terintegrasi dengan pasar global cenderung tertinggal dalam perkembangan ekonomi.
Baca Juga :   Ekonomi Makro : Pertumbuhan Ekonomi

Upaya Mengatasi Keterbelakangan

Untuk mengatasi keterbelakangan suatu negara, diperlukan langkah-langkah berikut:

  1. Implementasi Kebijakan Pembangunan:
    • Pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
  2. Peningkatan Peran Aktif Masyarakat:
    • Masyarakat harus meningkatkan partisipasi dalam pendidikan dan mengembangkan keterampilan yang relevan untuk pembangunan.
  3. Kerjasama Internasional:
    • Negara-negara maju dapat membantu negara berkembang melalui bantuan teknis, finansial, dan transfer pengetahuan, untuk mempercepat proses pembangunan.

Kesimpulan

Keterbelakangan suatu negara disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya sumber daya alam, konflik politik, rendahnya tingkat pendidikan, akses yang terbatas terhadap layanan kesehatan, infrastruktur yang buruk, kebijakan pemerintah yang tidak efektif, dan kurangnya akses ke pasar global.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kebijakan pembangunan yang tepat, partisipasi aktif masyarakat, dan kerjasama internasional untuk mempercepat proses pembangunan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *