Prinsip Dasar Profesionalisme Prinsip Dasar Profesionalisme

Ciri atau Sifat Pelaku Profesional

Ciri atau Sifat Pelaku Profesional – Profesionalisme adalah sikap dan perilaku yang diperlukan untuk menjadi seorang yang sukses dalam dunia kerja. Seorang pelaku profesional memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang membedakannya dari yang lain.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa ciri atau sifat pelaku profesional yang perlu dikembangkan.

Ciri atau Sifat Pelaku Profesional

Komitmen

Salah satu ciri utama dari seorang pelaku profesional adalah komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan dan tanggung jawabnya.

Memiliki dedikasi yang kuat untuk mencapai hasil yang terbaik dalam segala hal yang mereka lakukan. Selalu siap untuk bekerja keras dan memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diberikan.

Integritas

Integritas adalah kualitas yang sangat penting bagi seorang pelaku profesional. Selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip moral dan etika dalam segala aspek pekerjaan.

Jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam segala tindakan mereka. Menjaga kerahasiaan informasi yang mereka terima dan tidak tergoda untuk melakukan tindakan yang tidak etis.

Komunikasi yang Efektif

Seorang pelaku profesional harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Mampu menyampaikan gagasan dan informasi dengan jelas dan efektif kepada rekan kerja, atasan, dan klien.

Mendengarkan dengan baik dan memahami kebutuhan dan harapan orang lain. Komunikasi yang efektif memungkinkan pelaku profesional untuk bekerja secara kolaboratif dan mencapai tujuan bersama dengan baik.

Kemampuan Beradaptasi

Dalam dunia kerja yang terus berkembang, seorang pelaku profesional harus memiliki kemampuan beradaptasi yang baik.

Siap untuk menghadapi perubahan dan mampu berpikir kreatif dalam menghadapi tantangan baru. Tidak takut untuk belajar hal-hal baru dan mengembangkan keterampilan mereka sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Baca Juga :   Data Mining adalah: Pengertian, Fungsi, Konsep dan Contoh Data Mining

Disiplin

Disiplin adalah kunci kesuksesan dalam dunia kerja. Seorang pelaku profesional harus memiliki disiplin diri yang tinggi untuk menjaga produktivitas dan kualitas kerja mereka.

Menghormati waktu dan deadline yang telah ditetapkan, serta menjaga kualitas pekerjaan mereka dengan baik.

Dengan disiplin yang baik, seorang pelaku profesional dapat mencapai hasil yang konsisten dan membangun reputasi yang baik.

Kolaborasi

Kemampuan untuk bekerja dalam tim dan berkolaborasi dengan orang lain adalah ciri penting dari seorang pelaku profesional. Mampu bekerja sama dengan rekan kerja dari berbagai latar belakang dan memiliki kemampuan untuk menghargai perbedaan pendapat.

Dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam mencapai tujuan bersama dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.

Pengembangan Diri

Seorang pelaku profesional tidak pernah berhenti belajar dan mengembangkan diri. Mereka selalu mencari kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.

Mengikuti pelatihan, membaca buku, atau mengikuti seminar untuk terus mengembangkan diri mereka. Mereka juga memiliki kemampuan untuk menerima umpan balik dan belajar dari pengalaman mereka.

Ciri atau Sifat yang Selalu Melekat pada Profesi

Untuk dapat menjadi seorang professional maka dibutuhkan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu (Isnanto, 2009):

  1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
  2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
  3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
  4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
  5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Baca Juga :   Majas Repetisi adalah: Pengertian, Ciri-ciri, dan 40 Contohnya

Dengan melihat ciri-ciri umum profesi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas rata-rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat.

Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik (Isnanto, 2009).

Ciri Khas Profesi

Dr. James J. Spillane (dalam Susanto, 1992: 41-48) dan artikel International Encyclopedia of Education secara garis besar memberikan sejumlah ciri khas profesi sebagai berikut:

  1. Suatu bidang yang terorganisasi dengan baik, berkembang maju dan memiliki kemampuan intelektualitas tinggi;
  2. Teknik dan proses intelektual;
  3. Penerapan praktis dari teknis intelektual;
  4. Melalui periode panjang menjalani pendidikan, pelatihan dan sertifikasi;
  5. Menjadi anggota asosiasi atau organisasi profesi tertentu sebagai wadah komunikasi, membina hubungan baik dan saling menukar informasi sesama anggotanya;
  6. Memperoleh pengakuan terhadap profesi yang disandangnya;
  7. Professional memiliki perilaku baik dalam melaksanakan profesi dan penuh dengan tanggung jawab sesuai dengan kode etik.

Ciri yang Menjadi Persyaratan Seorang Professional

Sedangkan Ruslan (2011:52) menjabarkan sejumlah ciri yang menjadi persyaratan seorang professional sebagai berikut:

  1. Memiliki skill atau kemampuan, pengetahuan tinggi yang tidak dimiliki oleh orang umum lainnya, baik itu diperoleh dari hasil pendidikan maupun pelatihan yang diikutinya, ditambah pengalaman selama bertahun-tahun yang telah ditempuhnya sebagai professional;
  2. Memiliki kode etik yang merupakan standar moral bagi setiap profesi yang dituangkan secara formal, tertulis an normatif dalam suatu bentuk aturan main dan perilaku kealam kode etik yang merupakan standar atau komitmen moral code of conduct dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban selaku by profession dan by function yang memberikan arahan, bimbingan serta jaminan dan pedoman bagi profesi yang bersangkutan untuk tetap taat dan mematuhi kode etik tersebut;
  3. Memiliki tanggung jawab profesi (responsibility) dan integritas pribadi (integrity) yang tinggi, baik terhadap dirinya sendiri sebagai penyandang profesi maupun terhadap publik, klien, pimpinan dan organisasi/perusahaan;
  4. Memiliki jiwa pengabdian kepada publik atau masyarakat dengan penuh dedikasi profesi luhur yang disandangnya. Dalam mengambil keputusan mempertimbangkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadinya.
  5. Memiliki jiwa pengabdian dan semangat dedikasi tinggi tanpa pamrih dalam memberikan pelayanan jasa keahlian dan bantuan kepada pihak lain yang memang membutuhkannya;
  6. Otonomisasi organisasi professional, yaitu memiliki kemampuan untuk mengelola organisasi profesi secara mandiri dan tidak tergantung kepada pihak lain serta sekaligus dapat bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, dapat dipercaya dalam menjalankan operasional, peran dan fungsinya. Disamping itu memiiki standar dan etos kerja professional yang tinggi;
  7. Menjadi anggota salah satu organisasi profesi sebagai wadah untuk menjaga eksistensinya, mempertahankan kehormatan dan menertibkan perilaku standar profesi sebagai tolok ukur agar tidak dilanggar. Selain organisasi profesi sebagai tempat berkumpul sesama profesi, fungsi lainnya adalah sebagai wacana komunikasi untuk saling bertukar informasi, pengetahuan dan membangun rasa solidaritas sesama anggota.
Baca Juga :   Dampak Pertumbuhan Penduduk Indonesia dan Upaya Penanggulangannya

Kesimpulan

Seorang pelaku profesional memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat yang membedakannya dari yang lain. Mereka memiliki komitmen terhadap tugas, integritas, keahlian dan kompetensi, komunikasi yang efektif, kerjasama tim, kedisiplinan, pengambilan keputusan yang bijaksana, dan keinginan untuk terus belajar dan berkembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *