Ekonomi Makro : Pertumbuhan Ekonomi Ekonomi Makro : Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi Makro : Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah indikator yang digunakan untuk mengukur perubahan dalam output atau pendapatan suatu negara dari waktu ke waktu. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan sangat diinginkan oleh setiap negara karena dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat posisi negara di tingkat global.

1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. 

Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya.

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.

Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. 

Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi adalah Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) dan Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto).

Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi

  1. Peningkatan Gross Domestic Product (GDP) dan Gross National Product (GNP) dari tahun ke tahun (jangka pendek)
  2. Kenaikan jumlah barang dan jasa
  3. Ditemukannya sumber-sumber produktif yang dapat didayagunakan.
Baca Juga :   Pembiayaan Pengelolaan Lingkungan

2. Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.

Kenaikan GDP dapat muncul melalui

Kenaikan GDP dapat dipengauhi oleh hal hal sebagai berikut:

1. Kenaikan penawaran tenaga kerja

Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan dengan tenaga kerja lama.

2. Kenaikan modal fisik atau sember daya manusia

Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.

3. Kenaikan produktifitas

Kenaikan produktifitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. 

3. Hal Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur kemajuan suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperbaiki kualitas hidup. Namun, pertumbuhan ekonomi tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara

1. Akumulasi Modal

Akumulasi Modal (Capital accumulation) terjadi sebagian dari pendapatan ditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output.

Baca Juga :   Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja

Pengadaan peralatan kerja, mesin-mesin, bahan baku dapat meningkatkan stock modal suatu negara dan memungkinkan terjadinya peningkatan output di masa mendatang.

2. Pertumbuhan Penduduk dan Angkatan Kerja

Secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Dimana jumlah tenaga kerja lebih besar akan menambah tenaga yang produktif.

Di negara berkembang kelebihan tenaga kerja bukan menjadi hal positif atau negatif tetapi sepenuhnya tergantung kepada kemampuan sistem perekonomian yang bersangkutan untuk menyerap dan memanfaatkan tenaga kerja tersebut.

3. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang sangat penting. Kemajuan teknologi terjadi karena ditemukan cara baru yang efektif untuk menangani setiap pekerjaan.

Kemajuan teknologi diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

  1. Kemajuan teknologi yang netral (neutral technological progress) Teknologi ini memungkinkan mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi karena menggunakan jumlah faktor input yang sama, serta inovasi-inovasi yang dapat mendorong peningkatan output dan kenaikkan konsumsi masyarakat.
  2. Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labour saving technological progress). Kemajuan teknologi dapat berlangsung sedemikian rupa untuk menghemat pemakaian modal atau tenaga kerja. Penggunaan komputer, mesin otomatis, dll.
  3. Kemajuan teknologi hemat modal (capital saving technological progress). Penerapan teknologi mampu meningkatkan mutu atau keterampilan angkatan kerja secara umum. Kemajuan ini terjadi jika penggunaan teknologi memungkinkan kita memanfaatkan barang modal yang lebih produktif.

4. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu indikator penting dalam mengukur kemajuan suatu negara. Ketika pertumbuhan ekonomi meningkat, berbagai manfaat dapat dirasakan oleh masyarakat secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa manfaat penting dari pertumbuhan ekonomi.

  1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional.
  2. Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
  3. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. 
  4. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.
  5. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumber daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651) 
Baca Juga :   Pengaruh Ekonomi Internasional Terhadap Keseimbangan Ekonomi

5. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori pertumbuhan sosial menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya melibatkan peningkatan produksi dan pendapatan, tetapi juga peningkatan kualitas hidup masyarakat. Faktor-faktor seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup dianggap penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi dari Aliran Klasik

Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi terjadi melalui akumulasi modal dan peningkatan produktivitas. Akumulasi modal terjadi melalui tabungan dan investasi, sedangkan peningkatan produktivitas terjadi melalui inovasi dan teknologi.

a. Adam smith

Proses produksi dipengaruhi oleh sumber daya alam, sumber daya manusia, dan stok barang kapital yang ada, sedang pertambahan penduduk akan memperluas pasar dan menentukan cepat lambat nya pertumbuhan ekonomi.

b. David Ricardo

Terbatasnya tanah maka pertumbuhan penduduk (tenaga kerja) akan menurunkan  produk marginal (law of diminishing return). P

eranan akumulasi modal dan kemajuan teknologi cenderung meningkatkan produktifitas tenaga kerja dan dapat memperlambat law of diminishing return sehingga penurunan tingkat hidup minimal.

c. Thomas Robert Malthus

Pertumbuhan penduduk harus diikuti dengan kesejahteraan yang sebanding yaitu melalui keseimbangan pertanian dan industri serta menaikkan permintaan yang efektif (pendistribusian kesejahteraan dan kepemilikan tanah secara adil dan memperluas perdagangan internasional).

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi dari Neo Klasik

Menurut teori neoklasik, pertumbuhan ekonomi terjadi melalui peningkatan efisiensi alokasi sumber daya dan peningkatan produktivitas. Faktor-faktor seperti persaingan, kebebasan berusaha, dan kebijakan ekonomi yang baik dianggap penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

a. Joseph A. Scumpeter

Perubahan lapangan industri dan perdagangan yaitu faktor terpenting enterpreneur yang memiliki inisiatif untuk perkembangan produk nasional.

b. Robert Solow

Penambahan penyediaan faktor-faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi.

3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern

a. W.W. Rostow

  1. Masyarakat tradisional
  2. Prasyarat lepas landas
  3. Lepas landas
  4. Menuju kedewasaan
  5. Konsumsi tinggi

b. Frederich List (1789 – 1846)

  1. Berburu dan mengembara
  2. Berternak dan bertani
  3. Bertani dan kerajinan
  4. Kerajinan, industri dan perdagangan

c. Karl Bucher (1847-1930)

  1. Rumah tangga tertutup
  2. Rumah tangga kota
  3. Rumah tangga bangsa
  4. Rumah tangga dunia

d. Werner Sombart (1863 – 1947)

  1. Prakapitalis
  2. Kapitalis madya
  3. Kapitalis raya
  4. Kapitalis akhir

e. Prof. Simon Kuznets (Th1871 menerima hadiah nobel Ilmu Ekonomi)

Kemampuan jangka panjang untuk  menyediakan berbagai jenis barang ekonomi  yang  terus meningkat didasarkan pada  kemajuan teknologi,institusional dan ideologi yang diperlukan.

Sumber: 

http://triicecsfabregas.blogspot.co.id/2012/11/makalah-pertumbuhan-ekonomi.html
http://manajemena2011.blogspot.co.id/2013/04/pertumbuhan-ekonomi.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *