Identifikasi Biaya dan Manfaat

Identifikasi Biaya dan Manfaat – Seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa evaluasi proyek sering juga disebut sebagai analisis manfaat dan biaya maka penyusunan arus biaya dan arus manfaat sangat penting untuk mengukur nilai tambah yang diperoleh dengan adanya proyek.

Analisis proyek mencoba untuk menentukan dan menilai biaya-biaya dan manfaat-manfaat yang akan timbul dengan adanya proyek dan membandingkannya dengan kondisi tanpa proyek.

Perbedaannya adalah tambahan manfaat bersih (incremental net benefit) dari adanya investasi proyek. Anda harus membedakan pengertian “dengan dan tanpa” proyek dengan “sebelum dan sesudah” proyek.

Perbandingan sebelum dan sesudah proyek tidak menghitung perubahan-perubahan yang akan muncul tanpa pelaksanaan proyek sehingga akan menyebabkan kesalahan dalam mengartikan manfaat investasi proyek.

Beberapa kasus di bawah ini akan menjelaskan mengenai konsep “dengan dan tanpa” proyek.

Peningkatan manfaat bersih yang tidak terlalu besar di daerah dengan prospek produksi pada lingkungan yang cukup baik

Penjelasan ini dijumpai pada produksi di suatu daerah dengan tingkat produksi yang sebenarnya meningkat dengan laju yang relatif lambat, sehingga tanpa adanya proyek sekalipun sebenarnya produksi daerah tersebut tetap akan meningkat.

Jadi, tujuan proyek ini adalah meningkatkan produksi dengan intensifikasi produksi. Hal ini seperti yang dijelaskan  Gittinger (1986) yang terjadi pada proyek pengembangan ternak (domba) di Syria. Tanpa proyek diperkirakan produksi domba di Syria akan meningkat sekitar 1 persen per tahun.

Baca Juga :   Sistem Penilaian Etika

Adanya proyek pengembangan dengan menstabilkan pengadaan makanan dan memperbaiki perawatannya, maka produksi domba di Syria akan meningkat sekitar 3 persen per tahun dan mampu meningkatkan laju pertumbuhan produksi daerah tersebut, atau dengan kata lain berupa intensifikasi produksi.

Pengaruh manfaat bersih yang cukup besar di daerah dengan prospek produksi di lingkungan yang cukup baik

Kadang kala tidak dilakukannya suatu investasi proyek akan mengakibatkan penurunan produksi yang cukup  besar, sehingga ada situasi di mana investasi proyek akan mempunyai dua implikasi, yang manfaatnya tergantung dari pengaruh adanya proyek yang diinginkan.

1. Adalah proyek yang bertujuan menstabilkan manfaat bersih (contohnya dalam bentuk produksi hasil pertanian) yang  diharapkan oleh daerah yang bersangkutan. Ilustrasi yang dapat diberikan di sini adalah padi dan tebu yang dihasilkan di tanah liat dan tanah lumpur di pinggir laut di Guyama (Bagian Pantai Utara Amerika Selatan).

Pantai tersebut dimakan erosi akibat ombak sehingga mempengaruhi produksi padi dan tebu yang semakin menurun. Kemudian diadakan proyek pelestarian laut dengan membangun tembok laut untuk menjaga erosi. Manfaat proyek tersebut tidak meningkatkan produksi tebu dan padi, tetapi menjaga kerugian hasil

2. Adalah proyek yang bertujuan meningkatkan manfaat bersih dari daerah yang mengalami penurunan manfaat bersih tanpa adanya proyek.

Ilustrasi yang dapat diberikan di sini adalah proyek pengadaan motor tempel bagi nelayan. Misalkan di suatu daerah nelayan miskin keadaan kapal-kapalnya sangat memprihatinkan.

Dengan kondisi tersebut, nelayan membutuhkan usaha yang lebih banyak untuk mencapai fishing area, sehingga tanpa adanya proyek, nelayan dengan peralatan yang modern akan menangkap lebih banyak ikan dengan demikian menurunkan manfaat bersih yang diterima nelayan miskin.

Baca Juga :   Pengertian Prosa, Unsur dan Jenis Jenisnya

Keadaan seperti ini membutuhkan investasi proyek pengadaan motor tempel bagi para nelayan miskin. Dengan adanya investasi proyek ini, manfaat bersih yang diterima para nelayan miskin di daerah tersebut  akan  secara  nyata melebihi kondisi dibandingkan dengan tanpa adanya proyek.

Peningkatan manfaat bersih di daerah dengan prospek produksi lingkungan yang terbatas

Di beberapa daerah, prospek peningkatan produksi akan bersifat sangat minimal tanpa adanya investasi proyek baru. Contohnya adalah di daerah dengan areal yang memiliki kesulitan sumber air sehingga tidak dapat ditanami pada musim kemarau.

Proyek yang dapat diterapkan untuk daerah seperti ini adalah proyek pengadaan pompa air untuk pengairan di musim kemarau. Tanpa proyek, areal tersebut menjadi lokasi merumput ternak yang dimiliki oleh petani dan ditanami oleh komoditi pertanian lain yang tidak membutuhkan banyak air.

Dengan adanya proyek pengadaan pompa air, memungkinkan petani untuk memanfaatkan lahannya dengan menanam suatu komoditi pertanian yang lebih bervariasi dengan harga yang lebih baik pada musim kemarau. Dalam hal ini, manfaat bersih yang disebabkan oleh adanya proyek bukan dinilai seluruhnya dari adanya produksi komoditi pertanian pada musim kemarau dengan adanya proyek.

Tetapi, manfaat bersih yang sebenarnya adalah perbedaan antara total manfaat bersih adanya proyek yang dikurangi dengan nilai manfaat bersih yang hilang dari ternak yang  merumput dan komoditi pertanian yang hilang

Peningkatan manfaat bersih di daerah yang sebelumnya tidak diusahakan sama sekali (idle)

Contoh lain dari pengaruh suatu proyek adalah tidak terjadi perubahan produksi tanpa adanya proyek. Misalnya saja di lokasi transmigrasi, di mana tanpa adanya proyek transmigrasi maka daerah tersebut tidak akan berkembang. Pada contoh ini produksi tanpa proyek akan sama dengan produksi sebelum bisnis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *