Kalender hijriah dan kalender masehi meruapakan sistem penanggalan yang digunakan oleh masyarakat di berbagai belahan di seluruh dunia.
Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk membagi waktu menjadi tahun, bulan, dan hari, ada beberapa perbedaan signifikan antara keduanya.
Pengertian Kalender Hijriah dan Kalender Masehi
Kalender hijriah mengacu pada penanggalan yang digunakan oleh umat Islam, sedangkan kalender masehi mengacu pada penanggalan yang digunakan secara global.
Kalender Hijriah
Kalender hijriah adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Islam. Kalender ini berdasarkan pada pergerakan bulan, yang dikenal sebagai bulan lunar.
Kalender Hijriah dimulai pada tahun 622 Masehi, saat Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Madinah.
Kalender Masehi
Kalender masehi, juga dikenal sebagai kalender Gregorian, adalah kalender yang paling umum digunakan di dunia saat ini.
Kalender ini didasarkan pada pergerakan Matahari, yang dikenal sebagai tahun matahari. Kalender masehi dimulai pada tahun kelahiran Yesus Kristus atau Isa Al-Masih, yang diperkirakan terjadi sekitar 2000 tahun yang lalu.
Perbedaan antara Kalender Hijriah dan Kalender Masehi
Ada beberapa perbedaan antara kalender hijriah dan kalender masehi:
1. Asal Usul
Berdasarkan sejarah yang umum diketahui, kalender hijriah dimulai pada tahun 622 Masehi, saat Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Madinah.
Sementara itu, kalender masehi dimulai pada tahun kelahiran Yesus Kristus atau Isa Al-Masih.
2. Basis Penanggalan
Kalender hijriah menggunakan sistem penanggalan bulan berdasarkan peredaran bulan, biasanya memiliki jumlah hari antara 28 sampai 29 dalam sebulannya.
Sementara kalender masehi menggunakan sistem penanggalan matahari berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari.
3. Jumlah Hari
Kalender hijriah memiliki 354 atau 355 hari dalam satu tahun dan memiliki 28 atau 29 hari dalam sebulan.
Sedangkan kalender masehi memiliki 365 atau 366 hari dalam satu tahun dan 28 sampai 31 hari dalam sebulan. Keduanya memiliki 7 hari dalam seminggu.
4. Penamaan Bulan
Bulan-bulan dalam kalender hijriah memiliki nama-nama Arab, sedangkan bulan-bulan dalam Kalender masehi memiliki nama-nama Latin.
Fungsi Kalender Hijriah dan Kalender Masehi
Keudanya baik kalender hijriah dan kalender masehi memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun pada intinya tetaplah sama sebagai perhitungan waktu dalam menentukan hari dan penaggalan dalam kehidupan sehari hari..
Fungsi Kalender Hijriah:
- Menentukan tanggal-tanggal penting dalam agama Islam, seperti awal bulan Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha.
- Menentukan waktu ibadah harian, seperti waktu shalat dan waktu puasa.
- Mengatur perencanaan kegiatan sosial dan keagamaan umat Islam.
Fungsi Kalender Masehi:
- Menjadi acuan global dalam kegiatan bisnis, politik, dan sosial.
- Menentukan tanggal-tanggal penting dalam agama-agama non-Islam, seperti Natal dan Paskah dalam agama Kristen.
- Memfasilitasi komunikasi dan kerjasama antar negara dengan menggunakan sistem penanggalan yang sama.
Penamaan Bulan dalam Kalender Hijriah dan Kalender Masehi
Bulan-bulan dalam Kalender Hijriah memiliki nama-nama Arab yang memiliki makna dan keterkaitan dengan peristiwa atau fenomena alam yang terjadi pada bulan tersebut.
Berikut adalah daftar nama bulan dalam Kalender Hijriah:
- Muharram
- Safar
- Rabiul Awal
- Rabiul Akhir
- Jumadil Awal
- Jumadil Akhir
- Rajab
- Sya’ban
- Ramadan
- Shawwal
- Dzulqa’dah
- Dzulhijjah
Sementara itu, bulan-bulan dalam Kalender Masehi memiliki nama-nama Latin yang berasal dari bahasa Romawi Kuno.
Berikut adalah daftar nama bulan dalam Kalender Masehi:
- Januari
- Februari
- Maret
- April
- Mei
- Juni
- Juli
- Agustus
- September
- Oktober
- November
- Desember
Cara Menghitung Kalender Hijriah dan Kalender Masehi
Untuk menghitung kalender Hijriah dan Masehi, Anda dapat menggunakan berbagai sumber online atau aplikasi yang tersedia.
Cukup masukkan tanggal Masehi yang ingin Anda konversi, dan sistem akan menghitung tanggal Hijriah yang sesuai.
Perhitungan Kalender Hijriah
Perhitungan Kalender Hijriah didasarkan pada siklus bulan yang terdiri dari 29 atau 30 hari. Bulan Hijriah dapat memiliki 29 atau 30 hari tergantung pada observasi hilal.
Jika hilal terlihat pada malam hari ke-29, maka bulan berakhir setelah 29 hari. Jika tidak terlihat, maka bulan berakhir setelah 30 hari.
Untuk menghitung tanggal Hijriah, Anda dapat menggunakan rumus berikut:
Tanggal Hijriah = (Tanggal Masehi – Tanggal Awal Hijriah) / Jumlah Hari Dalam Satu Bulan Hijriah
Perhitungan Kalender Masehi
Perhitungan Kalender Masehi didasarkan pada sistem tahun matahari yang mengacu pada perputaran Bumi mengelilingi Matahari.
Setiap tahun terdiri dari 12 bulan, dengan bulan Februari menjadi pengecualian pada tahun kabisat yang memiliki 29 hari.
Untuk menghitung tanggal Masehi, Anda dapat menggunakan rumus berikut:
Tanggal Masehi = (Tanggal Hijriah x Jumlah Hari Dalam Satu Bulan Hijriah) + Tanggal Awal Hijriah
Penggunaan Kalender Hijriah dan Kalender Masehi di Indonesia
Di Indonesia sendiri penggunaan kalender masehi dan hijriah digunakan secara berdampingan.
Kita bisa melihat pada penggunaan sehari hari, biasanya tanggal masehi akan diikuti dengan tanggal dalam hijriah bahkan dalam acara acara resmi sekalipun.
Dalam kalender lengakap yang umum beredar di Indonesia menggunakan kedua sistem ini secara bersama sama.
Penulisan tanggal dengan Masehi, lalu diikuti dengan tanggal hijriah dengan lebih kecil. Bisanya menggunakan tulisan angka arab.
Selain itu, ada juga kalender Saka yang digunakan untuk menentukan tanggal-tanggal penting dalam budaya Hindu di Indonesia.
Kalender ini digunakan untuk merayakan perayaan seperti Nyepi dan Galungan.
Bahkan, kalender di Indonesia belum lengkap namanya jika belum measukkan penamaan dan penanggalan berdasarkan suku.
Umumnya adalah penanggalan jawa, sehingga kita sering mengenal istilah jumat kliwon dan sejenisnya.
Dengan adanya berbagai jenis kalender ini, Indonesia menjadi negara yang kaya akan budaya dan perayaan.
Dalam era digital saat ini, penggunaan kalender digital semakin populer. Aplikasi kalender di smartphone atau komputer memungkinkan kita untuk mengatur jadwal dengan lebih mudah dan efisien.
Kita dapat menandai tanggal-tanggal penting, mengatur pengingat, dan berbagi jadwal dengan orang lain.
Keuntungan penggunaan kalender digital adalah kemudahan akses dan fleksibilitas. Kita dapat mengakses kalender kita kapan saja dan di mana saja melalui perangkat elektronik.
Selain itu, kalender digital juga dapat disinkronkan dengan email dan aplikasi lainnya, sehingga memudahkan kita untuk mengatur jadwal dengan lebih terintegrasi.