Pelleng Makanan Khas Pakpak, Makna dan Arti bagi Masyarakat Pakpak

Pelleng adalah makanan tradisional khas suku Pakpak yang disajikan pada acara adat suku maupun kekeluargaan yang bersifat sakral. Pelleng terbuat dari nasi yang berbentuk lunak dengan campuran rempah rempah seperti kunyit, lengkuas, bawang, cabe dan masih banyak lagi. Sekilas terlihat seperti nasi kuning. Pelleng biasanya dilengkapi dengan dagimg sebagai lauknya. Daging yang digunakan adalah ayam kampung.

Pelleng bukanlah makanan sehari hari. Seperti yang sudah saya jelaskan diawal hanya digunakan ketika acara acara adat atau kekeluargaan yang bersifat sakral. Sakral sendiri bermakna suci atau penuh kekuatan.

Makna Pelleng bagi Masyarakat Pakpak

Pelleng

Pelleng sebenarnya punya banyak makna tergantung apa niat sipembuatnya. Untuk memudahkan memahaminya saya akan membuat sebuah studi kasusnya.

Studi kasus :

“Ibaratkan besok hari Saleh Bancin akan pergi merantau ke medan. Di perantauan rencanyan Saleh Bancin ini akan mencari kerja sekalian mencari jodohnya. Ia berharap diperantuan mendapatkan banyak rezeki dan disayangi oleh semua orang.”

Dari studi kasus diatas, maka dibuatlah Pelleng oleh keluarga, dalam hal ini dipersiapkan oleh keluarga secara bersama sama. Biasanya Pelleng disajikan pada pagi hari ketika matahari mulai terbit. Sehingga pembuatannya sekitar jam Subuh atau ketika malam hari sebelumnya.

Masih dari studi kasus diatas, maka acara makan Pellengnya dibuat dipagi hari. Semua anggota keluarga berkumpul bersama. Biasanya makanan Pelleng ini sudah disajikan sesuai jumlah anggota keluarga yang ada dan diletakkan didepan masing masing.

Masih lanjutan dari studi kasus diatas, khusus untuk Saleh Bancin biasanya di istimewakan dalam artian dibedakan dari anggota keluarga yang lain seperti tempat duduk dan tikar putih (hasil anyaman tangan bengkuang) dan piring yang dialasi oleh kembal/baka (hasil anyaman dari bengkuang). Selanjutnya Saleh Bancin dipersilahkan mengambil lauk ayam yang paling disukainya dan diletakkan diatas Pelleng miliknya. Baru anggota keluarga lain mengambil masing masing lauk.

Lanjutan studi kasus, setelah selesai memilih lauk maka selanjutnya Saleh Bancin ini akan di doakan (bahasa Pakpak i sodipi/di doakan) agar cita cita dan keinginannya tercapai. Adapun yang memberikan kata kata doa ini adalah Ibu, Ayah, Nenek dan atau keluarga lain yang dianggap tua dan dituakan. Kira kira kata katanya seperti ini.

Baca Juga :   Jawaban Teka Teki "Berapa Jumlah Huruf U pada Kata Itu"

“En mo le Pa pangan situk nakan si ni kebbasken kami. Asa panmo pas i perkekeen  matanari en mo, asa bagi ma mo dekket karina rezeki dekket kade kin i bagas ukurmu. Janah ning laus ko pa miladang deba, asa bagi atemo tuhu rezeki, bagi tennah dekket sodip. Ulang ma dak merpis ini mata kalak mendahi ko Pa, bagi ma kami sini tading en asa merkekemo karina cinari kami, bagima pe ko. Enmo pan Pa.”

Kira kira artinya adalah:

“Inilah Pa (sebutan untuk anak laki laki biasa dipanggil orang tuanya Pa atau bapa/ untuk perempuan Nang atau Nange/ merupakan panggilan sayang untuk anak) makanan alakadarnya yang bisa kami hidangkan. Makanlah dikala terbit dengan harapan semua cita cita dan rezemu seperti terbitnya matahri. Kamu akan pergi merantau, semoga harapan terwujud dan doamu terkabul. Semoga tidak ada orang yang berniat jahat kepadamu disana (perantaun), bergitujuga dengan kami yang tinggal semoga rezeki bertambah. Maknalah nak…”

Itulah contoh studi kasus dari penggunaan Pelleng. Penggunaan Pelleng disajikan pada cara cara adat dan kekeluargaan seperti berikut ini:

Acara Suka Cita:

  1. Melahirkan
  2. Mau nikah
  3. Melamar
  4. Mendapatkan rezeki
  5. Bepergian/merantau
  6. Ada keluarga/tamu datang
  7. Karena ingin/ngidam pelleng (pot i akap)
  8. Kerja tahun
  9. Membuat rumah
  10. Masuk rumah baru
  11. Membuka ladang/kebun
  12. Panen raya
  13. Seremonial
  14. Dll

Acara Duka

  1. Mengambat (acara adat untuk orang sakit)
  2. Meraling tendi (saya tidak tahu bahasa
    Indonesianya)
  3. Mau berperang

Dari semua penjelasan diatas, dapat kita simpulkan adapun makna dari makanan khas Pelleng adalah sebagai berikut:

  1. Untuk memberikan doa/nasehat berupa peddah(kata kata bijak) kepada seseorang agar mendapatkan berkah dalam hidupnya berupa rezeki yang lancar, mendapatkan pekerjaan, menjadi orang pintar. Bisa di singkat Pelleng adalah Doa dan Harapan.
  2. Untuk memupuk dan menumbuhkan jiwa semangat dan kekuatan pada batin dan hati seseorang lewat pesan yang dismapiakan atau doa(sodip) keluarga. Dengan Pelleng ini diharapkan akan kuat dan berwibawa serta tangguh jka ingin berperang melawan musuh. Bisa disingkat Pelleng adalah Kekuatan.
  3. Untuk mempererat tali persaudaran antara sesama anggota keluarga. Seoerti bentuk Pelleng yang lengket dan menyatu satu sama lain menjadi satu rasa yang nikmat. Bisa disingkat Pelleng adalah Persatuan.
  4. Dengan perantara pelleng dan sodip (doa) diharapkan jiwa dan raga menjadi sehat dan kuat terhilang dari segala penyakit. Bisa dikatakan Pelleng adalah Obat.
  5. Untuk memberikan rasa aman dan mendamaian orang orang yang berselisih agar menjadi tentram dan damai hidup rukun. Bisa dikatan Pelleng adalah Perdamaian.
  6. Untuk memberikan rasa percaya diri dan meyakinkan hati agar pekerjaan yang akan dilakukan selesai semesatinya sesaui dengan target awal. Tetap gigih dalam bekerja dan mampu mengahahadapi rintangan jika sewaktu waktu ada tanpa pantang menyerah. Bisa dikatakn Pelleng adalah Perjuangan.
  7. Sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang sudah didapatkan, dan berharap kedepannya tetap mempunyai rezeki yang semakin baik. Bisa dikatakan Pelleng adalah Kesuksesan.
  8. Sebagai ungkapan rasa bahagia karena berkumpulnya anggota keluarga. Merasa cukup atas pemberian Tuhan kepeda keluarga sehingga menikmati kebersamaan keluarga dengan Pelleng. Bisa dikatakan Pelleng adalah Kebahagiaan.
Baca Juga :   Danish Biscuits, Delicious Snacks with Family

Makna makna diatas mungkin belum lengkap. Itu semua hanya pengetahuan dari penulis saja. Untuk lebih jelas bisa bertanya langsung ke sepuh dan tokoh adat.

Cara membuat Pelleng

Setelah kita mengerti makna dari Pelleng. Sekarang saatnya kita membuat Pelleng. Langsung saja kita mulai dari alat dan perlengkapannya. Insya Allah penulis akan membuat selengkap mungkin sesuai dengan jaman sekarang saja.

Alat dan perlengkapan

  1. Pisau (untuk mengolah bumbu)
  2. Pisau/parang (untuk memotong ayam)
  3. Piring (untuk tempat bumbu dan tempat makan
    tentunya)
  4. Ember (tempat nyuci dan penambung)
  5. Blender/penggilingan atau sejenisnya
    (menghaluskan bumbu)
  6. Kuali (memasak lauk dan bumbu)
  7. Priuk/penanak nasi (saat ini tinggal make mejikkom
    saja ya kan)
  8. Manis/korek (untuk menyalakan api)
  9. Kompor
  10. Sendok
    makan, sendok goreng, segala sendok
  11. Baskom

Bahan bahan

  1. Minyak
  2. Air
  3. Garam
  4. Cabe rawit merah tidak digiling
  5. Beras (sesuai keinginan banyaknya Pelleng)
  6. Ayam kampung (yang besar biar kenyang)
  7. Untuk bumbu Pelleng
  8. Kunyit
  9. Pala
  10. Lengkuas
  11. Bawang (lengkap biar enak)
  12. Cabe
  13. Dll berupa bumbu masak lain
  14. Bumbu untuk lauk
  15. Kunyit
  16. Santan
  17. Cabe
  18. Iar cepat semua bumbu buat masak ayam
  19.  Dll (bumbu
    lain yang mungin perlu)

Cara memasak Pelleng

Untuk memasak pelleng maka kita kategorikan menjadi dua bagian. Yaiti bagian Nasinya dan lauknya

1. Memasak Pelleng

  1. Masaklah nasi dengan kadar air yang lembut,
    artinya jangan sampe keras tetapi lunak. Tetapi tidak bubur.
  2. Gorang atau masak bumbu Pelleng yang sudah
    disebutkan diatas
  3. Jika nasinya sudah matang, asukkanlah bumbu
    Pelleng lalu aduk dengan nasi sampai rata.
  4. Berikan garam sedikit, jangan sampe asin kali
    ntar tidak bisa dikuahi lagi.
  5. Pastikan nasi Pellengnya dalam keadaan lunak dan
    sudah rata. Selanjutnya tetap biarkan dalam priuk (dijalekan) atau tetap
    didalam ejikkom dalam keadaan menyala agar semua bumbu meresap dan matang.
Baca Juga :   Cara Mengobati Sakit Gigi Secara Alami

2. Membuat arbuk

  1. Goreng kering, tanpa minyak beras hingga matang,
    lalu tumbuk hingga halus
  2. Arbuk beberntuk halus seperti tepung, tapi gak usah
    halus halus kali.
  3. Arbuk ini akan dimasak bersama kuah ayam
    nantinya

3. Membuat lauk

  1. Semeblih ayam dengan baik dan benar (atas nama
    Allah bagi umat Islam)
  2. Bersihkanlah ayam dari bulunya
  3. Potong dengan bersendihi. Dipoting pada bagian
    sendi sendinya. Pada bagian dada sampai pertama biasanya dibagi 4 bagian.
  4. Untuk bagian leher, sayap luar dan usus bisa di
    potong kecil kecil untuk dijadikan “tek tek”
  5. Selanjutnya masak ayam secara berkuah (ada
    kuahnya masudnya)
  6. Jangan lupa masukkan juga arbuknya
  7. Setelah matang pisangkan semua antara kua, lauk,
    tek-tek dan arbuk

Masaklah Pelleng dengan baik, kebetulan penulis ini cowok dan belum pernah masak sendiri Pelleng jadi mungkin kurang lengkap.

Cara Menyajikan Pelleng

Pelleng disajikan secara khas dan unik. Untuk menyajikan Pelleng tdaklah sulit. Pastikan dulu nasi Pellengnya sudah matang dan rata dengan campuran bumbunya. Pastikan warnanya kuning. Berikut ini cara menyajikannya.

  1. Ambil nasi Pelleng dan tempatkan dalam piring,
    bentuklah dengan tangan seperti gunung. Buat sesuai jumlah keluarga, tar nangis
    anak anak yang gak kebagian
  2. Tempatkan tektek dengan campuran arbuk diatas
    bukit pelleng
  3. Tanjapkan juga cabe rawit merah di bukit
    pellengnya.
  4. Ambil daging ayam kesukaan. Tempatkan pula
    diatas pellengnya, kalau gak muat dibukitnya gak usah dipaksakan, ntar tumpah.
  5. Berikan kuah secukupnya
  6. Duduk ditempat masing masing lalu berikan doa
    atau sodip.
  7. Sekarang Pelleng siap dimakan

Pelleng disebut juga sebagai Pelleng Si Cina Mbara (Pelleng Si Cabe Merah) karena adanya cabe merah didalamnya yang melamangkan kekuatan yang mebara dan berapi api layaknya pedasnya cabe.

Demikianlah artikel tentang Pelleng ini. Saya sebagai penulis menyadari artikel ini tidak sempurna sehingga butuh korekasi dan perbaikan dari tean teman serta tokoh adat. Sebagai putra daerah saya berusaha sebaik mungkin menyampaian informasi tentang Pelleng. Akhir kata saya ucapkan terima kasih, Njuah Njuah..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *