Komunikasi merupakan salah satu aspek kunci dalam manajemen yang tidak boleh diabaikan. Komunikasi dalam organisasi dapat membantu meningkatkan kinerja, memperkuat hubungan antar individu, dan membangun budaya kerja yang positif.
Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan cepat berubah, kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik menjadi sangat penting.
Dengan komunikasi yang baik, informasi dapat disampaikan dengan jelas dan tepat waktu, sehingga meminimalkan kesalahpahaman dan konflik.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya.
Perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya sangat tergantung pada keterampilan-keterampilan tertentu (membaca, menulis, mendengar, berbicara dan lain-lain) untuk membuat sukses pertukaran infoemasi.
Model Komunikasi Antar Pribadi
Model proses komunikasi yang paling sederhana adalah sebagai berikut :
Pengirim →→ Berita →→ Penerima
Model ini menunjukkan tiga unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh, seseorang dapat mengirimkan berita, tetapi bila tidak ada yang menerima atau mendengar, komunikasi tidak akan terjadi.
Model proses komunikasi yang lebih terperinci, dengan unsur-unsur penting yang terlibat dalam komunikasi antara dan di antara para anggota organisasi, dapat digambarkan pada gambar di bawah ini.
1. Sumber (source)
Sumber atau pengirim berita memainkan langkah pertama dalam proses komunikasi. Sumber mengendalikan macam berita yang dikirim, susunan yang digunakan, dan sering saluran melalui mana berita dikirimkan.
Dalam organisasi, sumber merupakan pihak yang mempunyai kebutuhan dan keinginan untuk mengkomunikasikan sesuatu gagasan, pemikiran, informasi, dan sebagainya, kepada pihak lain.
2. Pengubahan berita ke dalam sandi/kode (encoding)
Yaitu megubah berita ke dalam berbagai bentuk simbol-simbol verbal atau nonverbal yang mampu memindahkan pengertian, seperti kata-kata pencakapan atau tulisan, angka, gerakan, ataupun kegiatan.
Pengirim berita seharusnya tidak hanya memikirkan apa yang akan dikatakan tetapi juga bagaimana hal itu akan disajikan agar pengaruh yang diinginkan dari penerima terpenuhi.
Jadi, berita harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman, kepentingan dan kebutuhan penerima untuk mencapai konsekuensi-konsekuensi yang diinginkan.
Simbol-simbol harus diseleksi atas dasar pemahaman yang akan diperoleh dari pendengar atau pembaca. Kesamaan pengertian ini penting, karena ketidaksamaan pengertian akan menimbulkan salah komunikasi.
3. Pengiriman berita (transmitting the message)
Salah satu keputusan penting yang harus dibuat pengirim adalah dalam penentuan saluran yang tepat atau sesuai bagi pengiriman berita tertentu. Apakah secara lisan maupun tulisan.
Agar komunikasi lebih efisien dan efektif manajer perlu mempertimbangkan penentuan media atau saluran yang ada.
Sebagai contoh, ucapan “selamat pagi” tidak perlu ditulis dalam bentuk memo, sebaliknya pemberian pesanan sebaiknya ditulis dengan bentuk memo.
4. Penerimaan berita
Pada dasanya, orang-orang menerima berita melalui ke limapancaindera mereka penglihatan, pendengaran, pengecap, perabaan dan penciuman.
Pengiriman berita belum lengkap atau tidak terjadi bila suatu pihak-belum menerima berita. Banyak Komunikasi penting gagal karena seseorang tidak pernah menerima berita.
5. Pengartian atau penterjemahan kembali berita (decoding)
Langkah kelima proses komunikasi adalah decoding. Hal ini menyangkut pengartian simbol-simbol oleh penerima. Selalu ada kemungkinan bahwa berita dari sumber, ketika diartikan oleh penerima, akan menghasilkan pengertian yang jauh berbeda dengan yang dimaksud oleh pengirim.
Manajer dan bawahan dapatberperan baik sebagai sumber maupun penerima dalam suatu interaksi. Berbagai macam interaksi dapat dilakukan dengan ruang lingkup, tingkat kepentingan dan periode waktu yang berbeda-beda.
6. Umpan balik (feedback)
Setelah berita diterima dan diterjemahkan, penerima mungkin menyampaikan berita balasan yang ditujukan kepada pengirim.
Jadi, komunikasi adalah proses yang berkesinambungan dan tak pernah berakhir. Seseorang berkomunikasi, penerima menanggapinya melalui komunikasi selanjutnya dengan pengirim atau orang lain, dan seterusnya. Tanggapan ini disebut umpan balik.
Kesimpulan
Komunikasi adalah jantung dari setiap organisasi. Tanpa komunikasi yang efektif, sulit bagi sebuah perusahaan untuk mencapai tujuannya. Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks, kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif menjadi salah satu keterampilan yang paling dicari