Pengertian Biaya Proyek dan Manfaat Proyek

Pengertian Biaya dan Manfaat Proyek – Gittinger (1986), memberikan definisi secara sederhana mengenai biaya dan manfaat. Biaya merupakan pengeluaran atau pengorbanan yang dapat menimbulkan pengurangan terhadap tujuan atau manfaat yang diterima, sedangkan manfaat adalah segala sesuatu yang membantu suatu tujuan.

Biaya proyek

Biaya yang diperhitungkan dalam analisis proyek adalah biaya-biaya yang dapat di kuantifikasi/dihitung (tangible cost) atau berpengaruh langsung terhadap suatu proyek seperti biaya investasi, biaya operasional dan biaya lainnya yang terkait dalam kegiatan proyek seperti pajak, pembayaran bunga dan pinjaman.

Dana yang diperlukan dalam proyek dapat bersumber dari modal sendiri maupun dana pinjaman atau dana dari sumber lain yang bukan pinjaman seperti dana bantuan (hibah/grant) yang tidak perlu dikembalikan.

Biaya investasi adalah biaya yang penggunaannya bersifat jangka panjang yang meliputi biaya untuk tanah dan pengembangan lokasi, biaya untuk bangunan dan perlengkapannya, biaya untuk pabrik dan mesin-mesin, dan biaya lainnya (penelitian dan pelatihan).

Sementara biaya operasional atau disebut juga biaya modal kerja merupakan biaya yang diperuntukkan dari mulai proyek dilaksanakan yang didasarkan pada proses produksi yang dilaksanakan.

Biaya operasional ini direncanakan dikeluarkan selama waktu hidup proyek sesuai dengan tahapan kegiatan operasinya. Biaya operasional ini meliputi, biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja (termasuk gaji bagi tenaga kerja tetap/tenaga ahli maupun tidak tetap), sedangkan biaya lainnya meliputi biaya untuk pajak perusahaan, pajak penjualan, pembayaran bunga dan pinjaman, asuransi, dan perlengkapan penunjang.

Baca Juga :   Evaluasi Proyek, Aspek-Aspeknya dan Metode Memperoleh Gagasan

Manfaat proyek

Manfaat dalam analisis proyek bisa berupa manfaat langsung (direct benefit) dan manfaat tidak langsung (indirect benefit). Manfaat langsung adalah manfaat yang dapat dirasakan dan dapat diukur sebagai akibat adanya investasi.

Manfaat yang dimasukkan atau diperhitungkan dalam analisis proyek adalah manfaat yang dapat dihitung/dikuantifikasikan (tangible benefit), sedangkan manfaat yang tidak dapat dihitung (intangible benefit) dimasukkan/diperhitungkan sebagai manfaat yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan layak atau tidaknya suatu proyek.

Contoh dari manfaat langsung dari suatu proyek berupa:

1. Peningkatan produksi

Peningkatan produksi adalah manfaat yang paling umum dijumpai pada proyek-proyek pertanian.

Contohnya adalah proyek pertanian yang ditujukan bagi peningkatan produksi komoditi pertanian tertentu, seperti padi, kacang kedelai dan lain-lain.

2. Perbaikan kualitas produk

Perbaikan kualitas produk kadang kala merupakan manfaat dari proyek pertanian yang dijalankan.

Hal ini bisa dijelaskan dari fenomena, apabila kualitas produk naik maka meskipun jumlah produk tetap, harga akan meningkat (yang disebabkan nilai produk yang semakin baik), sehingga total penerimaan naik.

Contohnya adalah proyek penggemukan ternak yang meningkatkan kualitas ternak yang berarti peningkatan harga jualnya.

3. Perubahan waktu dan lokasi penjualan

Dalam beberapa proyek pertanian, manfaat timbul karena peningkatan fasilitas pemasaran seperti gudang penyimpanan. Proyek pengadaan sarana penyimpanan seperti ini (gudang beras misalnya) meningkatkan ketersediaan komoditi sepanjang waktu.

Manfaatnya adalah kemampuan menyimpan hasil produksi komoditi pertanian pada saat panen dimana harga relatif rendah, dan menjualnya pada saat harga relatif tinggi. Hal yang sama juga disebabkan oleh proyek yang berhubungan dengan transportasi produk hasil pertanian.

Proyek ini menimbulkan manfaat dengan kemampuannya membawa produk pertanian dari lokasi dengan harga yang rendah ke lokasi di mana harga lebih tinggi.

Baca Juga :   Teks Eksposisi adalah: Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, dan Pola Pengembangan

4. Perubahan bentuk produk (Grading and Processing)

Proyek pertanian yang berhubungan dengan proses lebih lanjut dari komoditi pertanian mengharapkan benefit dari perubahan bentuk produk (processing).

Contohnya adalah proyek agroindustri pengalengan nenas. Petani menjual nenasnya kepada perusahaan pengalengan nenas yang kemudian menjualnya dalam bentuk nenas kalengan.

Manfaat yang diterima perusahaan agroindustri tersebut adalah dari hasil perubahan bentuk tersebut (dari nenas segar menjadi nenas kalengan yang harganya pasti jauh lebih mahal dibanding nenas segar). Hal yang sama juga dijumpai dalam proses grading.

Petani membedakan mutu jeruk untuk memperoleh nilai penerimaan total yang lebih tinggi. Jeruk dengan kualitas yang lebih baik dijual untuk konsumsi kalangan atas, kualitas berikutnya untuk kalangan menengah dan seterusnya, sampai dengan kualitas yang kurang baik dijual pada perusahaan sari buah.

Selain itu manfaat proyek juga dapat disebabkan oleh penurunan biaya

Selain itu manfaat proyek juga dapat disebabkan oleh penurunan biaya, seperti berikut ini.

1. Mekanisasi pertanian

Contoh klasik dari manfaat yang timbul dari penurunan biaya adalah investasi dalam penggunaan mesin pertanian untuk mengurangi biaya tenaga kerja.

Misalnya adalah penggunaan pompa air sebagai pengganti tenaga manusia. Total produksi tidak akan naik, tetapi manfaat yang ditimbulkannya naik akibat pengurangan biaya.

2. Pengurangan biaya transportasi

Manfaat umumnya akan naik bila biaya transpor dapat dikurangi. Dengan demikian sarana transportasi lebih baik akan mengurangi biaya.

Proyek perbaikan jalan ataupun pembangunan jalan desa, merupakan salah satu contoh dari proyek yang bertujuan untuk mengurangi biaya transportasi.

Karena dengan pembangunan dan perbaikan jalan akan mempermudah transportasi di desa tersebut terutama dalam mengangkut sarana produksi dan menyalurkan produksi.

Baca Juga :   Statistika Deskriptif: Pengertian Tabulasi, Diagram dan Grafik

Selain manfaat langsung, manfaat dari suatu proyek juga bisa berupa manfaat tidak langsung (indirect benefit) yaitu, manfaat yang secara nyata diperoleh secara tidak langsung dari adanya suatu proyek dan bukan merupakan tujuan utama dari suatu proyek.

Contohnya adalah proyek irigasi. Selain tenaga kerja setempat digunakan oleh proyek, muncul pula kegiatan di bidang-bidang lain yang diakibatkan oleh proyek tersebut. Misalnya saja, ternyata irigasi tersebut manfaatnya tidak saja untuk irigasi (mengairi sawah), tetapi juga sebagai sarana rekreasi sehingga menimbulkan kegiatan-kegiatan ekonomi baru di daerah tersebut seperti warung dan toko-toko baru, atau tempat-tempat hiburan yang tidak sedikit sumbangannya dalam menciptakan lapangan kerja baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *