Pengertian Noise Pada Citra Digital Pengertian Noise Pada Citra Digital

Pengertian Noise Pada Citra Digital

Pengertian Noise Pada Citra Digital – Noise (derau) merupakan penyebab utama penurunan kualitas citra (degradasi), sehingga sangat mengganggu apabila suatu foto ingin dicetak dan disimpan pada album atau dipajang diruang tamu. Dalam beberapa aplikasi medis, citra hasil pemindai MRI, CT Scan maupun USG, juga dapat terkena noise.

Terlebih lagi USG, citra hitam putih analog yang dihasilkan sangat banyak memiliki noise, sehingga bila dibutuhkan analisa berbantuan komputer, perlu dilakukan preproses untuk memperbaiki kualitas citra (enhancement), agar deteksi selanjutnya bisa lebih tepat atau presisi.

Pengertian Noise

Noise pada citra digital adalah gangguan acak yang terjadi dalam bentuk piksel yang tidak diinginkan. Noise dapat mengubah tampilan asli objek dalam citra, mengurangi kejelasan dan detailnya.

Noise dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti titik-titik kecil yang terlihat seperti butiran pasir atau garis-garis yang tidak diharapkan.

Pengertian Noise Pada Citra Digital


Ada 3 tipe noise yang umum pada pemrosesan citra digital, yaitu impulse noise, additive noise dan multiplicative noise. Ketiga tipe ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Impulse noise, merupakan noise yang berbentuk sinyal impuls acak dan terdistribusi secara acak pula pada suatu citra digital. Adanya sinyal impuls ini menyebabkan diskontinuitas pada suatu segmen citra, atau pada suatu spatial window yang dievaluasi.
  2. Additive noise, adalah sinyal-sinyal dengan magnitude acak yang terdistribusi secara Gauss pada suatu citra digital.
  3. Multiplicative noise, adalah suatu multiplikasi atau konvolusi dari beberapa noise dengan magnitude, distribusi dan intensitas yang berbeda.
Baca Juga :   Konsep Frekuensi Dalam Sinyal Waktu Continue

Jenis-Jenis Noise Pada Citra Digital

Berdasarkan bentuk dan karakteristiknya, derau pada citra dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:

1. Gaussian Noise

Jenis noise ini memiliki distribusi Gaussian, di mana intensitas piksel yang terpengaruh mengikuti pola yang mirip dengan lonceng. Gaussian noise umumnya terjadi karena gangguan elektronik dalam perangkat pemrosesan citra.

2. Salt and Pepper Noise

Jenis noise ini terlihat seperti titik-titik hitam dan putih yang muncul secara acak pada citra. Biasanya terjadi karena kerusakan atau kegagalan piksel dalam sensor kamera atau pemindai.

3. Speckle Noise

Jenis noise ini terlihat seperti titik-titik kecil yang tersebar secara acak pada citra. Speckle noise sering terjadi pada citra yang dihasilkan oleh pemindaian ultrasonik atau citra radar.

4. Derau Periodik

Derau Periodik sifatnya periodik (bukan acak) menghasilkan derau periodik. Citra yang terkorupsi oleh derau periodik secara visual tampak terdapat garis-garis pada citra.

Sumber dasar dari noise dalam citra digital muncul selama pengambilan citra (image acquisition) kemudian mendigitalisasikannya (digitization) atau mengirimkan (transmission). Performa dari sensor citra dipengaruhi oleh banyak faktor yang berbeda, seperti kondisi lingkungan (cerah, terang atau kurang cahaya), dan kualitas dari elemen sensor pencitraan sendiri.

Sebagai contoh, memperoleh citra dengan suatu kamera CCD, level pencahayaan, dan sensor temperature adalah faktor utama yang menentukan berapa besar noise yang dihasilkan pada citra yang dihasilkan.

Citra yang terkorupsi selama transmisi pada dasarnya disebabkan karena adanya interferensi pada kanal yang digunakan untuk transmisi, misalnya transmisi menggunakan kanal tembaga secara analog, kemudian didigitalisasi, maka citra yang dihasilkan tentu akan terdegradasi.

Untuk memberikan efek noise pada suatu penelitian di bidang citra digital, maka suatu citra yang bersih dikenakan noise dengan memodifikasi setiap piksel di dalam citra melalui suatu operasi matematika.

Baca Juga :   Data Warehouse adalah : Pengertian, Karakteristik, Tugas dan Keuntungan data Warehouse

Dampak Noise Pada Citra Digital

Noise pada citra digital dapat memiliki dampak negatif pada hasil akhir citra. Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah:

  1. Hilangnya detail: Noise dapat mengaburkan detail pada citra, membuatnya sulit untuk melihat atau mengidentifikasi objek dengan jelas.
  2. Hilangnya kejelasan: Noise dapat mengurangi kejelasan citra, membuatnya terlihat buram atau kabur.
  3. Distorsi warna: Noise dapat menyebabkan distorsi warna pada citra, mengubah tampilan asli objek.
  4. Kesalahan interpretasi: Noise yang terlalu banyak dapat mengganggu proses interpretasi citra, membuatnya sulit untuk memahami atau menganalisis citra dengan benar.

Pencegahan dan Penghapusan Noise Pada Citra Digital

Untuk mencegah atau menghapus noise pada citra digital, beberapa metode yang dapat digunakan adalah:

1. Pengaturan ISO yang tepat: Menggunakan pengaturan ISO yang tepat pada kamera dapat membantu mengurangi kemungkinan munculnya noise pada citra.

2. Penggunaan filter: Menggunakan filter khusus pada kamera atau perangkat lunak pengeditan citra dapat membantu menghilangkan noise yang ada.

3. Pengolahan citra: Menggunakan teknik pengolahan citra, seperti filtering atau denoising, dapat membantu mengurangi atau menghapus noise pada citra.

4. Penggunaan perangkat berkualitas: Menggunakan perangkat pemrosesan citra yang berkualitas tinggi dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya noise pada citra.

Kesimpulan

Noise pada citra digital adalah gangguan acak yang dapat mempengaruhi kualitas citra. Dalam artikel ini, telah dijelaskan pengertian noise pada citra digital, jenis-jenis noise yang umum terjadi, dampak yang mungkin terjadi, serta beberapa metode pencegahan dan penghapusan noise pada citra digital. Dengan pemahaman yang baik tentang noise pada citra digital, diharapkan kita dapat menghasilkan citra yang lebih jelas dan berkualitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *