Sintaksis: Jenis, Bentuk dan Ragam Kalimat Sintaksis: Jenis, Bentuk dan Ragam Kalimat

Sintaksis: Jenis, Bentuk dan Ragam Kalimat

Sintaksis dalam bahasa Belanda Syntaxis, dalam bahasa Inggris syntax dan dalam bahasa Arab nahwu ialah imlu bahasa yang berbicara tentang hubungan antar unsur bahasa untuk membentuk sebuah kalimat. 

Sintaksis merupakan cabang linguistik yang membahas struktur internal kalimat. Struktur internal kalimat yang dibahas adalah frasa, klausa, dan kalimat. Jadi frasa adalah objek kajian sintaksis terkecil dan kalimat adalah objek kajian sintaksis terbesar.

1. Jenis Kalimat

Jika dilihat dari strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan kalimat majemuk. 

1. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu inti kalimat atau satu klausa. Unsur-unsur kalimat tunggal dibentuk oleh subjek, predikat, objek, keterangan dan pelengkap.

Contoh:

a. Anita sedang berenang. 

      S                     P

b. Joko memutari lapangan. 

      S          P           O 

c. Bi Minah mencuci piring setiap malam

         S            P           O           K

Berdasarkan contoh di atas, dapat dilihat bahwa kalimat tunggal hanya memiliki satu struktur kalimat saja.

Perhatikan contoh kalimat lainnya di bawah ini.

  1. Koni memotong daging ayam. 
  2. Ibu mengirimi adik uang setiap bulannya. 
  3. Messi menendang bola itu dengan cepat. 
  4. Ayah membaca buku. 
  5. Adik sedang bernyanyi

Jenis–jenis Kalimat Tunggal 

a). Kalimat Nominal

Kalimat Nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.

Baca Juga :   Bank Indonesia adalah : Arti, Tujuan, dan Tugas

Contoh: Mereka adalah tentara, Buku ini menarik.

b). Kalimat Verbal 

Kalimat Verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja. 

Contoh: Dia akan belajar keras, Saya pergi ke sekolah setiap pagi.

2. Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah Kalimat yang memiliki lebih dari satu pola atau struktur kalimat. 

Contoh: “Susi menulis surat dan membaca koran.“

Kalimat majemuk di bagi menjadi dua, yaitu majemuk setara dan majemuk bertingkat. Kalimat majemuk setara berarti kalimat yang memiliki dua pola atau lebih tetapi memiliki kedudukan pola yang sama.

Pada umumnya kalimat majemuk setara menggunakan konjungsi atau kata sambut; dan, atau, padahal, tetapi, serta. melainkan dll. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh kalimat majemuk setara berikut ini

a. Contoh Kalimat Majemuk Setara

  1. Ibu membeli bayam, kangkung, dan cabe..
  2. Jono bingung ingin pergi nonton atau mengerjakan PR. 
  3. Koko membeli tas dan alat tulis. 
  4. Jelita memakai baju warna merah dan biru. 
  5. Lina memberi pilihan ikut pergi atau membersihkan rumah. 
  6. Dina mengoreksi tulisannya dan membenarkannya juga. 
  7. Mobil itu mewah dan keren..

b. Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat

  1. Ibu memetik bunga ketika adik tertidur. 
  2. Andika belajar dengan rajin agar dia menjadi juara kelas. 
  3. Tuti memasak nasi ketika adik memancing ikan. 
  4. Aku pergi ketika ibu datang. 
  5. Shelly memanjat pohon ketika di kejar anjing. 
  6. Gedi tetap pergi biarpun tidak diijinkan ayahnya. 
  7. Syifa akan berenang jika ibu memberinya uang.
  8. Ketika ibu menjemur pakaian, ayah pergi ke kantor.  
  9. Agar cita-citamu tercapai, kamu harus rajin belajar. 
  10. Andaikan saya kaya, saya akan menyumbangkan banyak uang ke panti asuhan itu.

Kalimat majemuk bertingkat memiliki dua struktur kalimat, yaitu induk kalimat dan anak kalimat. Saat induk kalimat berada di depan dan anak berada di belakang tidak dibutuhkan tanda koma. Jika anak kalimat berada di depan ibuk kalimat, maka harus diberi tanda koma.

2. Bentuk Kalimat

Berbicara tentang bentuk kalimat, dari penjelasan dosen saya yang dijabarkan itu adalah pembahasan tentang kalimat efektif. 

Kalimat efektif dapat diartikan sebagai kalimat yang tersusun atas kata-kata berunsur subjek, predikat, objek, dan keterangan atau kalimat yang tidak berbelit-belit.

Dari arti-arti tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang disusun sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang berlaku, yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti yang ada pada pikiran pembicara atau penulis.

Baca Juga :   Sosiologi Ekonomi Distribusi

1. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya atau arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis atau pembicara.

Kalimat efektif juga merupakan kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. 

  1. Jelas : berarti mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. 
  2. Singkat : berarti hemat dalam pemakaian atau pemilihan kata-kata. 
  3. Tepat : berarti sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.

Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

2. Penekanan Kalimat Efektif

Penekanan merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan. Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.

Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:

a. Mengubah posisi dalam kalimat

Yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat. 

Contoh :

  1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain 
  2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. 

b. Menggunakan partikel

Penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah. 

Contoh : 

  1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu. 
  2. Kami pun turut dalam kegiatan itu. 
  3. Bisakah dia menyelesaikannya? 

c. Menggunakan repetisi

Yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting. 

Contoh : 

Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya. 

d. Menggunakan pertentangan

Yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan. Kata yang bertentangan, contoh: Hitam – putih, Pintar – malas.

Contoh : 

  1. Anak itu pintar tapi malas belajar
  2. Anto badannya gemuk tapi jarang makan

3. Variasi Kalimat Efektif

Berdasarkan subjeknya, kalimat dibedakan menjadi kalimat aktif dan pasif. Berikut ini adalah pengertian kalimat aktif dan pasif beserta contoh – contohnya.

1. Kalimat Aktif

Kalimat aktif adalah suatu kalimat yang subjeknya (S) melakukan tindakan yang diungkapkan dalam predikat (P) terhadap objeknya (O). 

Baca Juga :   Belajar Hukum Perdata (Hukum Bisnis): Pengertian, Fungsi, Sumber dan Perbedaan

Ciri – ciri kalimat aktif:

  1. Subjek kalimat ini melakukan tindakan langsung terhadap objeknya. 
  2. Predikatnya selalu diawali dengan imbuhan me- atau ber-. 
  3. Memiliki pola S P O K, S P O atau S P K

Contoh:

  1. Ibu menyiram bunga di taman. 
  2. Ayah membaca koran.
  3. Deni membeli buku

2. Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya (S) mendapat atau dikenai suatu tindakan yang dinyatakan dengan predikat (P) oleh objek (O).   

Ciri – ciri kalimat pasif:

  1. Subjeknya dikenai tindakan oleh objek. 
  2. Kata kerjanya selalu berimbuhan di-, ke – an atau ter-. 
  3. Biasanya diikuti dengan kata oleh, dan dengan.

Contoh:

  1. Tanaman itu disirami oleh ibu
  2. Buronan narkoba tertangkap oleh polisi kemarin malam. 
  3. Buku itu dibeli oleh Deni

3. Ragam Kalimat

Dar penjelasan dosen saya, ragam kalimat itu membahas tentang kalimat tanya, kalimat perintah, dan kalimat ajakan.

1. Kalimat Tanya

Kalimat Tanya adalah kalimat yang berisi pertanyaan untuk mendapatkan jawaban dari orang lain maupun diri sendiri, karena terkadang kita juga bisa bertanya pada diri sendiri mengenai sesuatu yang tidak kita yakini kebenarannya. 

Ciri-ciri kalimat tanya yaitu menggunakan intonasi naik, menggunakan kata tanya, dapat menggunakan partikel tanya -kah. 

Kalimat Tanya yang biasa dipakai dimulai dengan kata Apa, Kapan, Dimana, Siapa, Mengapa dan Bagaimana. Pemakaian kata ini pada kalimat tanya sering disertai dengan kata kah dan diikuti dengan intonasi yang agak sedikit naik dan diakhiri dengan tanda tanya. 

Contohnya: 

  1. Apakah kamu sudah menikah? 
  2. Kapan ujian semester akan diadakan? 
  3. Dimana Engkau membeli baju ini? 

2. Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang mengandung perintah atau permintaan agar orang lain melakukan suatu hal yang diinginkan. 

Kalimat perintah memiliki ciri-ciri: 

a. Menggunakan partikel -lah

Contoh: 

  1. Bacalah buku ini! 
  2. Lihatlah bintang itu! 

b. Berpola kalimat inversi (P-S)

Contoh : 

  1. Rapikan meja itu! 
  2. Bersihkan kamar ini! 

c. Menggunakan tanda seru (!) bila digunakan dalam bahasa tulis

Contoh : 

  1. Makanlah! 
  2. Pergilah! 

d. Kalimat perintah jika dilisankan berintonasi naik di awal dan berintonasi rendah di akhir

Contoh : 

  1. Bawa barang-barang itu kemari! 
  2. Selesaikan tugasmu! 

e. Penggunaan predikat verbal tanpa awalan

Contoh : 

  1. Jangan kamu tidur terlalu larut!

3. Kalimat Ajakan

Kalimat ajakan yaitu kalimat yang menyatakan ajakan seseorang kepada orang yang diajak bicara untuk bersama-sama melakukan sesuatu. Kalimat ajakan merupakan bentuk susunan kalimat yang sebenarnya juga merupakan kalimat perintah yang diperluas dan erat hubungannya dengan orang kedua. 

Contoh: 

  1. Mari kita cegah bahaya penggunaan rokok bagi perokok pasif maupun aktif. 
  2. Ayo kita laksanakan program kebersihan lingkungan di desa ini. 
  3. Ayo kita berangkat, hari sudah siang 

Demikian ulasan mengenai “Sintaksis: Jenis, Bentuk dan Ragam Kalimat”. Materi yang disusun berdasarkan apa yang saya pelajari di kampus dan isinya didapatkan dari berbagai sumber. Silahkan tinggalkan kritik / saran / pertanyaan.

Daftar Pustaka

http://www.bahasaindonesiaku.net/2015/12/contoh-kalimat-tunggal-dan-kalimat-majemuk-serta-penjelasannya-lengkap.html
http://imstuff-it.blogspot.co.id/2014/10/kalimat-efektif.html
http://www.prbahasaindonesia.com/2015/05/definisi-ciri-dan-contoh-kalimat-aktif.html
https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Kalimat_Ajakan
http://www.startkampus.net/2016/10/penggunaan-ejaan-dalam-bahasa-indonesia.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *